Otitis media umumnya disebabkan oleh Haemophilus influenzae dan Morakota catarrhalis, sedangkan patogenesis otitis media eksudatif masih belum jelas. Dalam beberapa tahun terakhir, peran endotoksin dalam patogenesis otitis media telah menarik banyak perhatian. Banyak peneliti telah menentukan endotoksin dalam eksudat telinga tengah (MEE) pasien dengan otitis media. Bernstein et al. menemukan bahwa 7% eksudat telinga tengah steril mengandung endotoksin, 67% eksudat telinga tengah kultur-negatif mengandung endotoksin, dan tingkat positif endotoksin pada eksudat telinga tengah mukosa lebih tinggi daripada eksudat telinga tengah serosa.
Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa jaringan ikat submukosa telinga tengah menebal, kepadatan sel meningkat, dan permeabilitas kapiler meningkat pada hewan percobaan yang diserang oleh endotoksin. Penghancuran kapiler dan kebocoran serum mungkin menjadi penyebab utama otitis media yang disebabkan oleh endotoksin eksperimental. Nonomura et al. baru-baru ini diusulkan berdasarkan pengamatan histologis bahwa selain kebocoran serum, endotoksin juga menghancurkan sistem transportasi mukosiliar normal.
Telah dilaporkan bahwa setelah timbulnya otitis media, kejadian tuli sensorineural dan pemisahan membran timpani sangat tinggi. Apakah antigen bakteri atau racun dapat melewati membran jendela bundar dan merusak telinga bagian dalam tidak pasti. Eksperimen hewan Lin Jizhen dan lainnya menunjukkan bahwa endotoksin dapat menyebabkan perubahan fungsi dan struktur saraf koklea, menunjukkan bahwa endotoksin dapat menembus membran jendela bundar ke telinga bagian dalam, menyebabkan gejala sisa otitis media. Juga dilaporkan bahwa endotoksin Escherichia coli menyebabkan kerusakan ototoksisitas pada pembuluh darah, secara serius mengganggu metabolisme air dan ion koklea, dan menyebabkan kegagalan energi telinga bagian dalam, yang mungkin menjadi faktor penting untuk otitis media yang diperumit dengan flu. ketulian. Lin Yuanjing dkk. melakukan pemeriksaan smear, kultur bakteri, dan tes Limulus pada efusi telinga tengah dari 86 pasien dewasa dengan otitis media sekretori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan bakteri dan endotoksin di rongga telinga tengah otitis media sekretori merupakan salah satu penyebab penting terjadinya efusi telinga tengah atau keterlambatan efusi.
Singkatnya, endotoksin memainkan peran yang sangat penting dalam patogenesis otitis media. Oleh karena itu, perawatan komprehensif harus dipertimbangkan secara komprehensif dalam proses perawatan klinis. Jika terapi anti-endotoksin diterapkan tepat waktu, tidak hanya mempersingkat perjalanan penyakit tetapi juga mengurangi terjadinya komplikasi, yang akan menjadi terobosan besar di bidang medis.