Menurut edisi terbaru Nature Nanotechnology, para peneliti di University of Cambridge di Inggris telah mengembangkan metode pengujian baru yang dapat menggunakan DNA beruntai tunggal sebagai "umpan" untuk "menangkap" beberapa virus pernapasan sekaligus, dan memberikan hasil yang sangat akurat dalam waktu kurang dari satu jam. Para peneliti mengatakan bahwa deteksi beberapa virus sekaligus akan memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang tepat dengan cepat dan mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak tepat.

Tes ini menggunakan "umpan nano" DNA untuk secara bersamaan mendeteksi virus pernapasan yang paling umum, termasuk influenza, rhinovirus, virus pernapasan syncytial, dan COVID-19. Sebaliknya, meskipun tes PCR (polymerase chain reaction) sangat spesifik dan akurat, tes ini hanya dapat menguji satu virus dalam satu waktu, dan butuh beberapa jam untuk mendapatkan hasilnya.

Selain itu, tes ini dapat digunakan di lingkungan apa pun dan dapat dengan mudah dimodifikasi untuk mendeteksi berbagai bakteri dan virus, termasuk potensi varian baru COVID-19. Saat ini, belahan bumi utara telah memasuki musim flu, influenza, dan virus syncytial pernapasan yang tinggi. Ketika pasien muncul di rumah sakit atau klinik, staf medis harus membuat keputusan pengobatan dengan cepat.

Peneliti mengatakan bahwa banyak virus pernapasan memiliki gejala yang sama, tetapi membutuhkan metode pengobatan yang berbeda. Kali ini mereka mengembangkan metode untuk mendeteksi virus secara langsung menggunakan RNA, yang tidak memerlukan replikasi, namun tetap memiliki sensitivitas yang cukup tinggi.

Metode pengujian didasarkan pada struktur yang dibangun oleh DNA beruntai ganda dan menggantung DNA beruntai tunggal. Untaian tunggal ini adalah "umpan": mereka diprogram untuk "memancing" wilayah tertentu dari RNA virus target. Umpan nano kemudian melewati lubang yang sangat kecil yang disebut nanopori. Penginderaan nanopore seperti pembaca pita transceiver otomatis, yang dapat mengubah struktur molekul menjadi informasi digital dalam beberapa milidetik. Struktur setiap umpan nano mengungkap virus target atau variannya.

Tes ini dapat dengan mudah diprogram ulang untuk membedakan varian virus, termasuk varian COVID-19. Karena ketepatan struktur umpan nano yang dapat diprogram, metode ini dapat mencapai spesifisitas hampir 100%.

Para peneliti mengatakan teknologi ini berpotensi menjadi pengubah permainan.