Berita

Rumah / Berita / Ara memiliki nilai gizi dan obat yang tinggi

Ara memiliki nilai gizi dan obat yang tinggi

Diposting oleh Admin | 03 Feb

Ficus carica adalah spesies pohon berry, dengan tingkat yang dapat dimakan lebih dari 92%. Buahnya memiliki kulit tipis dan tanpa biji, daging lunak, dan rasa manis. Ini memiliki nilai gizi dan obat yang tinggi. Budidaya Ficus carica memiliki manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial yang tinggi.

Pertama-tama, buah ara memiliki nilai gizi yang tinggi. Buahnya kaya akan gula, protein, asam amino, vitamin, dan unsur mineral. Menurut penentuan Institut Kehutanan Shandong, kandungan padat larut buah ara dewasa setinggi 24%, dan kandungan gula sebagian besar varietas adalah antara 15% dan 22%, lebih dari dua kali lipat dari generasi pertama dan kedua. -varietas buah generasi Buah ini mengandung 18 jenis asam amino, 8 diantaranya sangat penting bagi tubuh manusia.

Kedua, buah ara memiliki nilai obat yang tinggi. Buahnya mengandung pektin dan vitamin dalam jumlah besar dan dapat menyerap berbagai zat kimia setelah pembengkakan. Jadi setelah makan buah ara, bisa membuat semua jenis zat berbahaya di usus diserap dan kemudian dibuang dari tubuh, yang bisa memurnikan usus, mendorong perkembangbiakan bakteri menguntungkan, menghambat kenaikan gula darah, menjaga kadar kolesterol normal, dan melepaskan zat beracun dengan cepat. Fig kaya akan enzim proteolitik, lipase, amilase, dan oksidase, yang dapat mendorong dekomposisi protein. Karena itu, ketika orang makan lebih banyak daging kaya protein, buah yang dimasak dengan buah ara akan membantu pencernaan.

Buah, daun, dahan, bahkan seluruh tanaman tin dapat digunakan sebagai obat. Selain menggugah selera dan membantu pencernaan, buah juga bisa menghentikan diare dan menyembuhkan radang tenggorokan. Masukkan daun ara kering ke dalam bak mandi, yang dapat menghangatkan dan mencegah neuralgia, wasir, fistula, bengkak, dan nyeri, dan juga memiliki efek kosmetik melumasi kulit. Oleh karena itu, kemasan produk fig di Jepang dicetak dengan tulisan “health food” dan “beauty”.

Efek obat yang paling penting dari buah ara adalah efek penghambatan yang signifikan terhadap kanker. Efek antikankernya juga telah diakui oleh semua negara di dunia dan dikenal sebagai "penjaga kesehatan manusia di abad ke-21". Ficus carica mengandung berbagai zat antikanker dan merupakan bahan baku penting untuk penelitian obat antikanker. Ilmuwan Jepang mengekstraksi benzoat, bergamot lakton, osteoporosis, dan zat antikanker lainnya dari jus buah tanpa bunga. Zat ini memiliki efek penghambatan yang jelas pada sel kanker, terutama kanker lambung. Para ahli di bekas Uni Soviet pernah menguji tikus, dan tingkat penghambatan tumor adalah 43% - 64%. Menurut tes yang dilakukan oleh Nanjing Agricultural University dan Jiangsu Institute of Cancer Control, tingkat penghambatan tumor buah ara pada strain tumor EAC, S180, Lewis, dan HAC masing-masing adalah 53,8%, 41,82%, 48,85%, dan 44,4%. Setelah mengonsumsi ekstrak buah ara untuk pasien kanker lambung, kondisinya jelas membaik, dan efek analgesiknya juga sangat nyata. Diharapkan menjadi buah sehat pertama di China bahkan di dunia.

Selain makanan segar dan obat-obatan, buah ara juga dapat diolah menjadi buah kering, buah yang diawetkan, selai, jus buah, teh buah, anggur buah, minuman, makanan kaleng, dll. Buah ara kering tanpa bahan kimia apapun memiliki rasa yang kuat dan manis. dan sangat populer di pasar domestik dan luar negeri. Jus dan minuman tanpa bunga memiliki aroma yang unik, yang dapat mengeluarkan air liur dan menghilangkan dahaga, serta cocok untuk segala usia. Ficus carica merupakan jenis pohon hias yang baik untuk taman dan penghijauan taman, dengan cabang yang rimbun dan bentuk pohon yang anggun, serta nilai ornamental yang baik. Ini adalah salah satu pohon buah pot terbaik. Jika kita mengembangkan bonsai ara dengan penuh semangat, efeknya akan sangat jelas, dan ini adalah salah satu pohon buah dalam pot yang paling menguntungkan saat ini.

\

Contact Us

*We respect your confidentiality and all information are protected.