Berita

Rumah / Berita / Bagaimana cara mendeteksi endotoksin bakteri pada vaksin, vaksin, produk darah dan interferon?

Bagaimana cara mendeteksi endotoksin bakteri pada vaksin, vaksin, produk darah dan interferon?

Diposting oleh Admin | 03 Mar

Endotoksin bakteri juga harus diuji selama persiapan agen biologis. Ada banyak jenis agen biologis, termasuk vaksin, vaksin, produk darah, dan interferon (IFN). Bagaimana mereka mendeteksi endotoksin bakteri?

1, Vaksin

Selama penyiapan vaksin sedikit banyak akan terkontaminasi oleh endotoksin, terutama vaksin gram negatif yang akan lebih banyak terkontaminasi oleh endotoksin. Untuk mendeteksi endotoksin bakteri dalam vaksin dengan lebih baik, metode uji Limulus dengan sensitivitas tinggi, kecepatan deteksi cepat, akurasi, dan kuantifikasi dapat digunakan. Ditemukan bahwa ketika kandungan endotoksin bakteri dari vaksin polisakarida dideteksi dengan uji limulus, tingkat kandungan endotoksin tertinggi ditemukan dalam vaksin (14000ng endotoksin/100 μg) Laju reaksi demamnya juga paling tinggi, dan anal suhu 1,8~1,9% lebih dari 38,5 ℃; Tetapi vaksin dengan kandungan endotoksin bakteri rendah (600ng/100 µg) Reaksinya juga rendah.

Berdasarkan pengujian ini terlihat bahwa metode uji Limulus yang digunakan untuk mendeteksi endotoksin bakteri dapat secara efektif meningkatkan teknologi produksi vaksin, dan laju reaksinya juga akan berkurang sehingga vaksin dapat mencapai efek pemurnian yang memuaskan. Oleh karena itu, metode uji Limulus merupakan metode yang sempurna untuk deteksi endotoksin bakteri pada vaksin.

2、 Vaksin

Saat ini, metode uji Limulus sangat populer dan efisien, serta dapat diandalkan dalam pengujian. Metode uji Limulus juga telah berhasil digunakan dalam kontrol kualitas vaksin influenza untuk mendeteksi kandungan endotoksin bakteri pada vaksin influenza. Seorang peneliti melakukan uji endotoksin bakteri pada 26 batch vaksin influenza yang diproduksi oleh 6 produsen di Amerika Serikat dan menemukan bahwa kandungan endotoksin bakteri pada vaksin influenza ini sangat berbeda antar batch. Oleh karena itu, FDA Amerika Serikat secara khusus menyiapkan sekumpulan vaksin influenza standar untuk pengujian dan penggunaan keamanan, mensyaratkan bahwa kandungan endotoksin bakterial dari semua vaksin influenza A/swine yang baru diproduksi yang digunakan untuk imunisasi manusia tidak boleh melebihi 6ng/ml. Peraturan ini sangat meningkatkan kualitas vaksin A/swine influenza.

3. Persiapan darah

Metode uji Limulus juga digunakan dalam kontrol kualitas produk darah. Karena adanya protein penghambat endotoksin dalam plasma atau serum, preparat darah harus diberi perlakuan awal sebelum uji endotoksin bakteri dengan uji Limulus. Deteksi kandungan endotoksin bakteri dalam sediaan darah dengan uji Limulus dapat secara efektif menghilangkan kemungkinan kontaminasi endotoksin bakteri dan secara efektif memastikan keamanan sediaan darah.

1, Interferon (IFN)

Limfosit yang dirangsang oleh penginduksi in vitro akan menghasilkan glikoprotein, yang merupakan interferon umum kita (IFN). Semakin banyak penelitian menemukan bahwa interferon (IFN) dapat menyebabkan demam, merangsang limfosit B, menghambat limfosit T dan gejala lainnya, dan memiliki banyak reaksi yang sama seperti racun bakteri. Namun, beberapa orang percaya bahwa gejala yang sama dengan bakteri endotoksin dapat terjadi karena interferon (IFN) terkontaminasi oleh bakteri endotoksin selama proses pembuatannya. Jadi menggunakan uji Limulus untuk mendeteksi kandungan endotoksin bakteri interferon (IFN) dapat secara efektif mengurangi efek samping interferon (IFN).

Singkatnya, penggunaan metode limulus lisat untuk mendeteksi kandungan endotoksin bakteri dari agen biologis dapat lebih menjamin keamanan penggunaan agen biologis.


\

Contact Us

*We respect your confidentiality and all information are protected.